Diasworo Irdaningrum
Selasa, 31 Januari 2012
Sabtu, 21 Januari 2012
Tren imlek 2012 mehua "pink"
Tren imlek 2012 mehua "pink"
Selasa, 17 Januari 2012 15:29 WIB | 1817 Views
Mehua atau pohon sakura itu adalah budaya keturunan Tionghoa, tidak ada kewajiban ritual khusus untuk mengadakan Mehua pada tiap Imlek."
Berita Terkait
"Bunga Sakura untuk Imlek biasa disebut Mehua, warna dan tingginya bervariasi," kata Koh Akim (55), salah satu penjual pernak-pernik Imlek di Pasar Pagi Mangga Dua.
Pantauan ANTARA News dari berbagai toko, Mehua dijual dengan harga yang bervariasi tergantung pada tinggi pohon, kelebatan daun, dan jenis bahan pembuat pohon.
Rata-rata, harga Mehua di Pasar Pagi Asemka dan Mangga Dua berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp1.3 juta.
"Kalau daunnya lebat dan batangnya terbuat dari tembaga, itu biasanya yang harganya mahal, kalau daunnya lebat, satu tangkai bisa dijual Rp5 ribu," kata Joni (22), pegawai salah satu toko bunga plastik di Pasar Pagi Mangga Dua.
Menurut Yu Ie (37), pengurus Kelenteng Jin De Yuan yang terletak di Petak Sembilan, Jakarta Barat, Mehua dalam perayaan Imlek hanyalah masalah tradisi.
"Mehua atau pohon sakura itu adalah budaya keturunan Tionghoa, tidak ada kewajiban ritual khusus untuk mengadakan Mehua pada tiap Imlek."
Menurut beberapa pedagang, tren tahun Naga Air kali ini adalah mehua warna pink.
"Mungkin mau mendekati hari valentine kali ya, jadi yang banyak dibeli adalah warna pink," kata Yanti (38), salah satu penjual pernak-pernik Imlek.
"Mengenai warna, tidak ada masalah mau pilih warna apapun, karena pada dasarnya Mehua hanyalah budaya Imlek," kata Yu Ie.
Salah seorang keturunan Tionghoa yang membeli Mehua mengatakan tidak ada alasan khusus dia membeli pohon tersebut.
"Saya beli hanya untuk hiasan, warna yang saya pilih pink karena menyesuaikan dengan warna interior rumah, nanti saya akan pasang hiasan-hiasan seperti lampion-lampion, gantungan patung naga kecil, dan amplop angpao biar meriah," kata Yulina (39).
(I027)
Informasi Tahun Baru Imlek 2012 Jatuh Pada Tangga
Informasi Tahun Baru Imlek 2012 Jatuh Pada Tanggal - Tahun Baru Imlek 2012 Jatuh Pada Tanggal, berita, informasi ucapan tahun baru hari raya imlek 2012 jatuh pada tanggal:
Tahun
Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa Perayaan tahun
baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (Chinese: 正月 pinyin:
zhēng yuè) di. Setelah mengecek Daftar Hari Libur Tahun 2010, saya
melihat kalau Tahun Baru Cina Imlek tahun 2010 jatuh pada tanggal 14
Februari 2010 Wekkss, bersamaan dengan.
Pada tahun 2009, tahun baru imlek jatuh pada hari senin, 26
januari 2009 dan merupakan tahun baru china ke 2560 dengan shio kerbau
unsur tanah yin tahun baru imlek 2012 jatuh pada tanggal. Tahun baru
china merupakan hari raya yang paling penting dalam masyarakat china
perayaan tahun baru china juga dikenal sebagai 春節 chūnjié (festival
musim semi tahun baru imlek 2012 jatuh pada tanggal. Di kalangan rakyat
tiongkok, banyak terdapat riwayat tentang asal usul tahun baru imlek
salah satunya ialah, pada zaman purba, terdapat sejenis tahun baru imlek
2012 jatuh pada tanggal.
Tahun Baru Cina dimulai dengan Bulan Baru pada hari pertama
tahun baru dan berakhir pada bulan purnama 15 hari kemudian. Hari ke-15
tahun baru disebut Festival Lentera, yang dirayakan pada malam hari
dengan menampilkan lentera dan anak-anak membawa lentera dalam parade.
Kalender Cina didasarkan pada kombinasi dari gerakan bulan dan matahari.
Siklus lunar adalah sekitar 29,5 hari.
Dalam rangka “mengejar” dengan kalender matahari masukkan
Cina satu bulan sekali setiap tambahan beberapa tahun (tujuh tahun
keluar dari yearcycle 19). Ini sama dengan menambahkan satu hari ekstra
pada tahun kabisat. Inilah sebabnya, menurut kalender matahari, Tahun
Baru Cina jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahun. Malam Tahun Baru
dan Hari Tahun Baru dirayakan sebagai urusan keluarga, waktu reuni dan
syukur.
Perayaan Tahun Baru Imlek

Hal ini dikarenakan luasnya daratan Tiongkok dengan beraneka ragamnya kondisi alam, lingkungan baik secara geografis maupun demografis, belum lagi secara etnis. Ada yang dimulai dengan sembahyang kepada Thian dan para Dewa, serta leluhur, ada pula yang dimulai dengan makan ronde, maupun kebiasaan-kebiasaan lain sebelum saling berkunjung antar sanak saudara sambil tidak lupa membagi-bagi “Ang Pau” untuk anak-anak, yang tentu saja menerimanya dengan penuh kegembiraan.
Sebenarnya penanggalan Tionghoa dipengaruhi oleh 2 system kalender, yaitu sistem Gregorian dan sistem Bulan-Matahari, dimana satu tahun terbagi rata menjadi 12 bulan sehingga tiap bulannya terdiri dari 29 ½ hari. Penanggalan ini masih dilengkapi dengan pembagian 24 musim yang amat erat hubungannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada alam, sehingga pembagian musim ini terbukti amat berguna bagi pertanian dalam menentukan saat tanam maupun saat panen.
Di bawah ini adalah beberapa contoh dari pembagian 24 musim tersebut:
- Permulaan musim semi
Hari pertama pada musim ini adalah hari pertama Perayaan Tahun Baru, atau saat dimulainya Perayaan Musim Semi (Chun Jie).
- Musim hujan
Di mana hujan mulai turun.
- Musim serangga
Serangga mulai tampak setelah tidur panjangnya selama musim dingin.
- dll (Masih terdapat 21 musim lain yang terlalu panjang untuk dibahas satu persatu)
Selain dari pembagian musim di atas, dalam penanggalan Tionghoa juga dikenal istilah Tian Gan dan Di Zhi yang merupakan cara unik dalam membagi tahun-tahun dalam hitungan siklus 60 tahunan. Masih ada lagi hitungan siklus 12 tahunan, yang kita kenal dengan “Shio”, yaitu Tikus, Sapi, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, Babi.
Kesimpulannya, penanggalan Tionghoa tidak hanya mengikuti satu sistem saja, tetapi juga ada beberapa unsur yang mempengaruhi, yaitu musim, 5 unsur, angka langit, shio, dll. Walaupun demikian, semua perhitungan hari ini dapat terangkum dengan baik menjadi satu sistem “Penanggalan Tionghoa” yang baik, lengkap dan harmonis bahkan hampir bisa dikatakan sempurna karena sudah mencakup “Koreksi” -nya juga, sebagai contoh adalah “Lun Gwe”, merupakan bulan untuk mengkoreksi setelah satu periode tertentu.
Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan sebuah perayaan besar bagi masyarakat Tionghoa. Menggantung lentera merah, membunyikan petasan dan menyembunyikan sapu adalah salah satu keunikan dari perayaan ini. Disamping itu, masyarakat Tionghoa juga akan mulai menempel gambar Dewa Penjaga Pintu pada hari-hari perayaan ini.
Tahun Baru Imlek.
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (bahasa Tionghoa: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh
十五冥 元宵节 di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun
baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan Huangdi. Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2009 masehi "Tahun Tionghoa" dapat japada tahun 4707, 4706, atau 4646.
Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan pada berbagai derajat, telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Astrologi Cina
Kalender lunisolar
Tionghoa menentukan tanggal Tahun Baru Imlek. Kalender tersebut juga
digunakan di negara-negara yang telah mengangkat atau telah dipengaruhi
oleh budaya Han (terutama di Korea, Jepang, dan Vietnam) dan mungkin memiliki asal yang serupa dengan perayaan Tahun Baru di luar Asia Timur (seperti Iran, dan pada zaman dahulu kala, daratan Bulgar).
Dalam kalender Gregorian, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari. Dalam kalender Tionghoa, titik balik mentari musim dingin harus terjadi di bulan 11, yang berarti Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik mentari musim dingin (dan kadang yang ketiga jika pada tahun itu ada bulan kabisat). Di budaya tradisional di Cina, lichun adalah waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, yang terjadi sekitar 4 Februari.
Tanggal untuk Tahun Baru Imlek dari 1996 sampai 2019 (dalam penanggalan Gregorian) dapat dilihat di tabel di atas, bersamaan dengan shio hewan untuk tahun itu dan cabang duniawinya. Bersamaan dengan daur 12-tahun masing-masing dengan shio hewan ada daur 10-tahun batang surgawi. Setiap surgawi dikaitkan dengan salah satu dari lima elemen perbintangan Cina, yaitu: Kayu, Api, Bumi, Logam, dan Air. Unsur-unsur tersebut diputar setiap dua tahun sekali sementara perkaitan yin dan yang silih berganti setiap tahun. Unsur-unsur tersbut dengan itu dibedakan menjadi: Kayu Yang, Kayu Yin, Api Yang, Api Yin, dan seterusnya. Hal ini menghasilkan sebuah daur gabungan yang berulang setiap 60 tahun. Sebagai contoh, tahun dari Tikus Api Yang terjadi pada 1936 dan pada tahun 1996.
Banyak orang mengacaukan tahun kelahiran Tionghoa dengan tahun kelahiran Gregorian mereka. Karena Tahun Baru Imlek dapat dimulai pada akhir Januari sampai pertengahan Februari, tahun Tionghoa dari 1 Januari sampai hari imlek pada tahun baru Gregorian tetap tidak berubah dari tahun sebelumnya. Sebagai contoh, tahun ular 1989 mulai pada 6 Februari 1989. Tahun 1990 dianggap oleh beberapa orang sebagai tahun kuda. Namun, tahun ular 1989 secara resmi berakhir pada 26 Januari 1990. Ini berarti bahwa barang siapa yang lahir dari 1 Januari ke 25 Januari 1990 sebenarnya lahir pada tahun ular alih-alih tahun kuda.
Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh 鸿钧老祖 atau 鸿钧天尊Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Abdurrahman Wahid menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya). Baru pada tahun 2002, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri mulai tahun 2003.
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan Huangdi. Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2009 masehi "Tahun Tionghoa" dapat japada tahun 4707, 4706, atau 4646.
Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan pada berbagai derajat, telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.
Daftar isi[sembunyikan] |
Tanggal perayaan

hewan | Cabang bumi | Tanggal | |
---|---|---|---|
Tikus | 子 zǐ | 19 Februari 1996 | 7 Februari 2008 |
Sapi | 丑 chǒu | 7 Februari 1997 | 26 Januari 2009 |
Macan | 寅 yín | 28 Januari 1998 | 14 Februari 2010 |
Kelinci | 卯 mǎo | 16 Februari 1999 | 3 Februari 2011 |
Naga | 辰 chén | 5 Februari 2000 | 23 Januari 2012 |
Ular | 巳 sì | 24 Januari 2001 | 10 Februari 2013 |
Kuda | 午 wǔ | 12 Februari 2002 | 31 Januari 2014 |
Kambing | 未 wèi | 1 Februari 2003 | 19 Februari 2015 |
Monyet | 申 shēn | 22 Januari 2004 | 8 Februari 2016 |
Ayam | 酉 yǒu | 9 Februari 2005 | 28 Januari 2017 |
Anjing | 戌 xū | 29 Januari 2006 | 16 Februari 2018 |
Babi | 亥 hài | 18 Februari 2007 | 5 Februari 2019 |
Dalam kalender Gregorian, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari. Dalam kalender Tionghoa, titik balik mentari musim dingin harus terjadi di bulan 11, yang berarti Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah titik balik mentari musim dingin (dan kadang yang ketiga jika pada tahun itu ada bulan kabisat). Di budaya tradisional di Cina, lichun adalah waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, yang terjadi sekitar 4 Februari.
Tanggal untuk Tahun Baru Imlek dari 1996 sampai 2019 (dalam penanggalan Gregorian) dapat dilihat di tabel di atas, bersamaan dengan shio hewan untuk tahun itu dan cabang duniawinya. Bersamaan dengan daur 12-tahun masing-masing dengan shio hewan ada daur 10-tahun batang surgawi. Setiap surgawi dikaitkan dengan salah satu dari lima elemen perbintangan Cina, yaitu: Kayu, Api, Bumi, Logam, dan Air. Unsur-unsur tersebut diputar setiap dua tahun sekali sementara perkaitan yin dan yang silih berganti setiap tahun. Unsur-unsur tersbut dengan itu dibedakan menjadi: Kayu Yang, Kayu Yin, Api Yang, Api Yin, dan seterusnya. Hal ini menghasilkan sebuah daur gabungan yang berulang setiap 60 tahun. Sebagai contoh, tahun dari Tikus Api Yang terjadi pada 1936 dan pada tahun 1996.
Banyak orang mengacaukan tahun kelahiran Tionghoa dengan tahun kelahiran Gregorian mereka. Karena Tahun Baru Imlek dapat dimulai pada akhir Januari sampai pertengahan Februari, tahun Tionghoa dari 1 Januari sampai hari imlek pada tahun baru Gregorian tetap tidak berubah dari tahun sebelumnya. Sebagai contoh, tahun ular 1989 mulai pada 6 Februari 1989. Tahun 1990 dianggap oleh beberapa orang sebagai tahun kuda. Namun, tahun ular 1989 secara resmi berakhir pada 26 Januari 1990. Ini berarti bahwa barang siapa yang lahir dari 1 Januari ke 25 Januari 1990 sebenarnya lahir pada tahun ular alih-alih tahun kuda.
[sunting] Sejarah
Sebelum Dinasti Qin, tanggal perayaan permulaan sesuatu tahun masih belum jelas. Ada kemungkinan bahwa awal tahun bermula pada bulan 1 semasa Dinasti Xia, bulan 12 semasa Dinasti Shang, dan bulan 11 semasa Dinasti Zhou di China. Bulan kabisat yang dipakai untuk memastikan kalendar Tionghoa sejalan dengan edaran mengelilingi matahari, selalu ditambah setelah bulan 12 sejak Dinasti Shang (menurut catatan tulang ramalan) dan Zhou (menurut Sima Qian). Kaisar pertama China Qin Shi Huang menukar dan menetapkan bahwa tahun tionghoa berawal di bulan 10 pada 221 SM. Pada 104 SM, Kaisar Wu yang memerintah sewaktu Dinasti Han menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun sampai sekarang.[sunting] Mitos
Menurut legenda, dahulu kala, Nián (年) adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri merka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. DIpercaya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián (Hanzi tradisional: 過年; bahasa Tionghoa: 过年), yang berarti "menyambut tahun baru", secara harafiah berarti "mengusir Nian".[1][2]Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh 鸿钧老祖 atau 鸿钧天尊Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.
Salam
Sekitar masa tahun baru orang-orang memberi selamat satu sama lain dengan kalimat:- Aksara Tionghoa Sederhana: 恭喜发财 - Aksara Tionghoa Tradisional: 恭喜發財 = "selamat dan semoga banyak rejeki", dibaca:
- "Gōngxǐ fācái" (bahasa Mandarin)
- "Kung hei fat choi" (bahasa Kantonis)
- "Kiong hi huat cai" (bahasa Hokkien)
- "Kiong hi fat choi" {bahasa Hakka)
- "Xīnnián kuàilè" (新年快樂) = "Selamat Tahun Baru"
Tahun Baru Imlek di Indonesia
Di Indonesia, selama tahun 1968-1999, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Abdurrahman Wahid menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya). Baru pada tahun 2002, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri mulai tahun 2003.
KOMPAS.com - Imlek memang merupakan perayaan tahun baru bagi kalangan Tionghoa.Walaupun Anda bukan berasal dari etnis Tionghoa, tidak ada salahnya ikut meramaikan Imlek dengan mencoba mengenal tradisi dan ritual selama perayaan Imlek. Selain menambah pengalaman, Anda bisa pun bisa mengisi akhir pekan dengan aneka kegiatan wisata budaya.
Menikmati Hidangan Yi Shang. Yi Shang menjadi hidangan yang biasa disantap saat perayaan Imlek. Sarat dengan harapan dan kekeluargaan, Yi Shang merupakan tradisi yang patut Anda kenal. Beragam bahan menjadi satu dalam Yi Shang. Sebut saja ikan salmon, ubur-ubur, wortel, jahe, lobak, kacang tanah, minyak wijen, pangsit, manisan pala, bawang bombay dan aneka bahan lainnya.
Cara memakannya pun unik. Pertama, peras jeruk di atas ikan salmon sambil mengucapkan permohonan. Lalu serbuk bumbu China ditaburi di Yi Shang. Setelah itu, minyak wijen dituang di atas Yi Shang.
Nah, setelah itu barulah seluruh keluarga yang mengelilingi Yi Shang dan bersama-sama mengaduk Yi Shang. Jangan hanya diaduk, tetapi angkat Yi Shang setinggi-tingginya sambil mengucap "Lo Hei". Konon, semakin tinggi Yi Shang diangkat, semakin baik peruntungan di tahun baru Imlek.
Jika tertarik menikmati Yi Shang ini, Anda dapat mengunjungi restoran-restoran dengan menu Chinese yang menyediakan paket Yi Shang. Biasanya, beberapa hotel berbintang menawarkan promo Yi Shang pada saat Imlek. Jangan lupa membawa sanak keluarga atau teman untuk ikut menyantap Yi Shang. Sebab, Yi Shang yang kental nuansa akrab dan kekeluargan tersebut baru terasa seru jika Anda menikmatinya beramai-ramai.
Menonton Wayang Potehi. Sekilas Wayang Potehi mengingatkan memori pada tokoh Unyil. Wayang Potehi ini terbuat dari kain seperti boneka dengan lubang di bagian bawah. Tangan dalang akan masuk ke bagian bawah ini untuk menggerakan wayang. Seni Wayang Potehi merupakan pertunjukkan khas Tionghoa yang sudah berusia ribuan tahun.
Ada berbagai kisah yang dipentaskan Wayang Potehi, biasanya adalah cerita-cerita legenda dari negeri Tiongkok. Paling terkenal tentu saja legenda Kera Sakti. Di Jakarta, beberapa mal mempertunjukkan Wayang Potehi bagi pengunjung. Misalnya di Mal Ciputra Jakarta. Namun, Anda bisa menonton Wayang Potehi di kelenteng-kelenteng.
Melihat Pembuatan Pernak-pernik khas Imlek. Saat Imlek, ada beragam pernak-pernik sampai penganan khas yang muncul hanya saat Imlek. Sebut saja seperti kue keranjang, lilin merah ukuran besar yang biasa digunakan untuk beribadah, hio atau dupa, sampai lampion. Di Jakarta, beberapa barang ini bisa dibeli di daerah Petak Sembilan.
Namun tempat pembuatannya berada di Tangerang, Banten. Misalnya pabrik hio berada di Kampung Melayu Barat, Teluk Naga. Ingin melihat pembuatan kue keranjang? Mampir saja ke tempat Nyonya Lauw yang juga berada di Tangerang. Atau, menyaksikan pembuatan lilin-lilin besar di Lilian Candles, Bandung, Jawa Barat. Sangat menarik melihat sendiri pembuatan aneka benda khas Imlek tersebut.
Mampir ke Kelenteng. Memang sangat menarik untuk melihat secara langsung bagaimana orang Tionghoa merayakan Imlek. Anda bisa saja mampir ke kelenteng untuk melihat perayaan tersebut. Bersiap-siaplah menghadapi keramaian umat yang datang.
Namun, ingatlah kelenteng merupakan tempat orang beribadah. Oleh karena itu, Anda harus menjaga sopan santun saat bertandang ke kelenteng. Jika bertandang ke kelenteng akan menjadi pengalaman pertama Anda, Anda bisa mencoba tips berikut "Tips Berkunjung ke Kelenteng".
Wisata Sejarah di Pecinan. Pecinan di kota manapun di Indonesia menawarkan wisata sejarah yang menarik. Mulai dari kelenteng-kelenteng kuno yang mencerminkan bagaimana perjuangan orang Tionghoa saat pertama kali datang ke Indonesia, sampai rumah-rumah juragan kaya etnis Tionghoa.
Anda bisa menjelajahi sendiri sejarah-sejarah yang ada di Pecinan. Boleh juga ikut dengan komunitas sejarah yang biasa mengadakan wisata sejarah. Misalnya Komunitas Jelajah Budaya yang biasa mengadakan wisata kota tua bertemakan Imlek di Jakarta. Di Surabaya, ada tur tematik gratis yang diselenggarakan Surabaya Heritage Track. Rutenya adalah menjelajahi kawasan Pecinan di kota tersebut.
Icip-icip Penganan khas Imlek. Di Pecinan biasanya mulai bermunculan aneka penganan khas Imlek. Sebut saja kue keranjang, kue teratai, kue maho atau kue mangkok, kue semprit, dan kue almond. Cicipi langsung ataupun olah kembali sesuai kreativitas Anda. Ada pula aneka manisan dan buah-buahan khas Imlek seperti pir madu dan jeruk
Ketahui Nasib dari Ciam Si. Boleh percaya, boleh tidak, namun Ciam Si sangat menarik untuk dicoba. Ciam Si adalah ramalan khas Tionghoa berdasarkan syair-syair kuno. Beberapa batang bambu seperti sumpit lebar diletakkan dalam wadah bambu bulat. Masing-masing batang bambu berisikan nomor. Wadah bambu kemudian dikocok hingga mengeluarkan satu batang bambu.
Dari nomor yang tertera di batang bambu, tinggal mencocokannya dengan kertas yang tersedia. Ramalan berupa syair tersebut ditulis dalam kanji, namun tenang saja, biasanya selalu ada terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Sebagian besar kelenteng memiliki Ciam Si. Mintalah izin dan petunjuk cara menggunakan Ciam Si kepada penjaga kelenteng.
Berfoto dengan Baju Cheongsam. Jika di kota Anda tidak ada tempat jasa foto dengan menggunakan cheongsam, tak ada salahnya Anda membeli satu stel Cheongsam tersebut. Di Jakarta, beberapa tempat seperti Sarinah dan Mangga Dua biasa menjual pakaian-pakaian tradisional Tionghoa tersebut menjelang Imlek.
Bahkan, terkadang lebih banyak orang-orang yang tidak merayakan Imlek malah yang membeli pakaian-pakaian tersebut. Pilih lokasi menarik yang mencerminkan arsitektur Tionghoa, kenakan baju Cheongsam Anda. Lalu, foto dengan gaya seunik mungkin.
Selena Gomez – Love You Like A Love Song
It’s been said and done
Every beautiful thought’s been already sung
I guess right now, here’s another one
So your melody will play on and on with the best of ‘em
You are beautiful like a dream come alive, incredible
A sinful, miracle, lyrical
You saved my life again
And I want you to know, baby
I, I love you like a love song baby (3x)
And I keep hitting re-pe-pe-pe-pe-pe-peat
I, I love you like a love song baby (3x)
And I keep hitting re-pe-pe-pe-pe-pe-peat
Constantly, boy, you played through my mind like a symphony
There’s no way to describe what you do to me
You just do to me, what you do
And it feels like I’ve been rescued
lyricsalls.blogspot.com
I’ve been set free
I am hypnotized by your destiny
You are magical, lyrical, beautiful, you are
And I want you to know, baby
I, I love you like a love song baby (3x)
And I keep hitting re-pe-pe-pe-pe-pe-peat
I, I love you like a love song baby (3x)
And I keep hitting re-pe-pe-pe-pe-pe-peat
No one compares, you stand alone
To every record I own
Music to my heart, that’s what you are
A song that goes on and on
I, I love you like a love song baby (3x)
And I keep hitting re-pe-pe-pe-pe-pe-peat
I, I love you like a love song baby (3x)
I love you like a love song
Langganan:
Postingan (Atom)